Akhir-akhir ini sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan, bahkan
dengan intensitas tinggi. Mengendarai sepeda motor saat hujan tentu
perlu perhatian ekstra. Jika tidak, keselamatan bakal terancam.
Mengendarai
sepeda motor saat hujan disarankan untuk memastikan hal-hal yang
menunjang keselamatan berkendara. Apa saja? Berikut ulasannya
Helm
Helm SNI merupakan piranti wajib dalam mengendarai motor, baik saat
normal maupun hujan. Namun, Michael menyarankan helm yang digunakan saat
kondisi hujan adalah helm jenis full face, agar sewaktu berkendara
wajah dan mata tidak terganggu oleh guyuran air yang dapat menyebabkan
terganggunya penglihatan dan konsentrasi.
Jas Hujan
Jas hujan diperlukan agar pakaian tidak basah dan mengganggu suhu tubuh
pengendara. Michael menyarankan jas hujan yang digunakan berbentuk jaket
dan celana. Tidak berbentuk jubah atau ponco karena jas hujan bentuk
ponco beresiko tersangkut ke rantai atau roda. Selain itu, sebaiknya
gunakan jas hujan berwarna cerah agar mudah terlihat oleh pengendara
lain. Jangan sekali-kali menggunakan payung sewaktu berkendara!
Sepatu
Banyak pengendara yang menggunakan sandal ketika hujan karena takut
sepatu yang digunakan basah. Padahal, Michael menjelaskan sebaiknya
pengendara tidak menggunakan sandal karena akan berbahaya jika terjatuh
atau terkena pantulan kerikil. Gunakanlah sepatu anti air atau minimal
menggunakan cover sepatu. Jika terpaksa menggunakan sepatu biasa, jangan
menapakkan kaki Anda di atas mesin (center backbone motor), khususnya
jika Anda menggunakan motor cub, karena titik keseimbangan motor dan
pengendara dapat berubah yang bisa memengaruhi pengendalian sepeda
motor.
Sarung Tangan
Menggunakan sarung tangan sewaktu hujan menjadi sangat penting. Hal ini
diperlukan agar cengkeraman tangan ke setang motor tetap maksimal. Agar
lebih aman, pengendara disarankan menggunakan sarung tangan anti air.
Selain perlengkapan berkendara di atas, Michael juga membeberkan
beberapa cara aman mengendalikan sepeda motor di saat hujan.
Menyalakan Lampu
Menyalakan lampu utama saat berkendara merupakan hal wajib. Apalagi
dalam kondisi hujan, agar mudah terlihat oleh pengendara lain. Namun,
hindari menyalakan lampu darurat atau hazard sewaktu berkendara dalam
kondisi hujan karena dapat membingungkan kendaraan lain. Lampu hazard
hanya digunakan dalam kondisi darurat.
Pengereman dan Akselerasi
Saat hujan, permukaan jalan dan ban berada dalam kondisi basah sehingga
cengkeraman/grip ban ke permukaan jalan menjadi tidak maksimal. Sewaktu
akselerasi maupun pengereman usahakan lebih halus dan hindari berhenti
secara tiba-tiba, sebab roda akan lebih mudah mengalami selip. Kemudian
agar lebih aman, pengendara disarankan menghindari pemakaian ban tipe
kering, semi-slick atau slick ketika hujan. Sebab, ban tipe ini tidak
memiliki alur ban yang membuang air sehingga grip ban akan berkurang.
Melintasi Genangan Air
Sewaktu melintasi genangan air, pengendara dianjurkan untuk
mengurangi kecepatan dan melintasi genangan air secara perlahan. Hal ini
dikarenakan cipratan air akan menghambat laju kendaraan secara
tiba-tiba dan keseimbangan kendaraan dapat berubah secara drastis.
Selain itu, ada kemungkinan genangan air menutupi jalanan yang
berlubang. Karena itu, Anda harus berhati-hati saat melewatinya. Selain
tip di atas, Michael juga menambahkan agar jika hujan sudah terlalu
lebat dan disertai angin kencang, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk
terus berkendara.
“Carilah tempat berteduh yang aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
Hindari berteduh di bawah pohon besar karena ada kemungkinan pohon
tumbang yang dapat membahayakan diri Anda,”
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar