Sabtu, 30 Januari 2016

Mengenal Istilah Aerodinamika



Aerodinamika biasanya dikaitkan dengan teknologi pesawat terbang. Untuk dapat terbang maka pesawat harus dijalankan dengan kencang di landasan beberapa ratus meter dan baru dapat mengangkasa.

Dengan semakin cepatnya pesawat di landasan, maka daya angkat yang ditimbulkan oleh udara yang diterjang bodi pesawat akan semakin tinggi, maka bodi pesawat semakin terangkat ke udara dan dengan ditunjang oleh gaya dorong pesawat, maka pesawat akan mampu mengudara.

Sebaliknya supaya pesawat dapat turun lagi ke landasan, maka selain mengurangi gaya dorong pesawat juga mengurangi gaya angkat yang terjadi dengan cara merubah posisi sebagian komponen sayap.

Sebenarnya penerapan ilmu aerodinamika untuk mobil sudah berlangsung lama, khususnya pada mobil balap yang berkecepatan tinggi, seperti mobil balap Formula 1 yang memiliki kecepatan sampai sekitar 300 km/jam.

Dengan bentuk bodi mobil balap mirip dengan bodi pesawat, dengan bentuk bodi yang streamline dan landai maka gaya hambat udara diminimalisir, sehingga traksi mobil tidak banyak terkurangi daya hambat udara dan juga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.

Selain itu, dengan bentuk bodi yang aerodinamis, gaya samping dan momen yang terjadi pada mobil terkendali lebih baik, sehingga stabilitas mobil tetap baik dan aman saat mobil berkecepatan tinggi seperti pada perubahan kecepatan, pengereman, jalan belok, jalan naik-turun dan berbagai manuver lainnya.

Yang membedakan dengan pesawat, kecepatan mobil semakin cepat maka daya angkat yang terjadi pada bodi mobil harus diminimalisir dan memaksimalkan daya tekan ke bawah atau downforce sehingga ban selalu menapak kuat pada jalan.

Jika beberapa milimeter saja ban mobil terangkat dari jalan, maka perilaku mobil tidak dapat dikendalikan, khususnya rem dan kemudi tidak dapat mengendalikan mobil, sangat berbahaya dan dapat terjadi kecelakaan.Aerodinamika pada mobil diketahui berguna untuk meminimalisir hambatan angin yang menerjang kendaraan dan membuat mobil semakin irit bahan bakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar