Menerobos banjir berisiko merusak komponen mesin baik kendaraan roda
empat maupun roda dua. Lantas bagaimana dengan ban yang dipaksa
menerobos genangan air atau terendam cukup lama?
Menurut Virdan
selaku Nasional Technical Support Department Achilles, ban yang telah
dipasarkan dan telah mendapat sertifikasi sangat aman digunakan di
berbagai kondisi jalan, karena sebelum dipasarkan ban telah melalui
berbagai uji kelayakan untuk mematenkan performanya.
"Pada
dasarnya ban yang sudah dipasarkan sudah melalui uji kelayakan. Ban ini
sudah diujicoba dalam berbagai kondisi ekstrem mulai dari panas sampai
dingin. Tidak ada masalah kalau mau menerobos banjir atau terendam, ban
tetap aman," ungkapnya.
Namun yang perlu diperhatikan adalah bahaya objek tersembunyi
terutama saat menerobos banjir yang berisiko merusak atau merobek ban.
Misalnya lubang, paku yang menempel di kayu, bongkahan batu atau semen
tajam, pecahan botol dan sebagainya yang bisa menembus ban.
"Masalahnya
mungkin bukan karena airnya, tetapi bahaya lain seperti jalan berlubang
atau benda tajam yang tak terlihat saat banjir. Air banjir tentu tidak
jernih, kita jadi sulit mengetahui apa yang ada di sekitar," jelasnya.
Oleh karena itu, Ia tak menyarankan bagi pengendara untuk menerobos
banjir dalam kondisi apapun. Ban yang mengalami kerusakan saat menerobos
banjir tentu akan menyulitkan pengendara.
"Disarankan untuk tidak menerobos banjir. Soalnya tidak hanya ban yang terancam kerusakan, mesin yang paling utama," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar