Minggu, 07 Februari 2016

Penyebab Alarm Mobil Bunyi Sendiri


Sebagian dari Anda pasti pernah mengalami gangguan saat parkir mobil, yakni alarm kendaraan sering berbunyi sendiri meski tidak ada pemicu di sekitar kendaraan. Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan alarm kendaraan berbunyi sendiri, namun penyebab yang paling utama adalah karena sensitivitas getar.

Penyebab lain yang patut dicurigai adalah karena sensor pintu atau saklar lampu pintu yang tidak berfungsi maksimal. Bisa juga karena pintu mobil Anda dibuka secara paksa tanpa menggunakan remote control yang tentunya langsung memicu alarm tersebut.

Dilansir situs resmi Toyota, sensor getar alarm yang terpasang di dalam mobil Anda berfungsi untuk mengaktifkan alarm ketika terdeteksi getaran di sekitar mobil. Tidak peduli dari mana getaran tersebut berasal, entah dari jarak dekat maupun dari jarak puluhan meter.

Misalnya saja ketika ada mobil yang melaju kencang melewati mobil Anda yang terparkir, sensor getar akan secara otomatis mendeteksi getaran tersebut dan mengaktifkan alarm. Hal ini pun sebenarnya bisa dipengaruhi oleh pengaturan kepekaan sensor getar yang menangkap getaran atau frekuensi rendah.

Pada modul remote yang telah dilengkapi dengan sensor getar, biasanya dilengkapi dengan bagian untuk mengatur kepekaan dari sensor getar itu sendiri. Masalah biasanya muncul ketika mobil yang sudah diatur sensor getarnya secara minimal namun tingkat kepekaannya tidak berubah.

Jika hal ini terjadi apa yang sebaiknya Anda periksa?

Pertama Anda harus memeriksa modul remote kendaraan terlebih dahulu untuk memastikan apakah posisi potensio meter sudah minimal. Jika memang terdapat masalah pada modul remote tersebut, cobalah untuk mengganti model remote baru yang sama nomor part nya. Hal ini ditujukan agar Anda tidak perlu mengubah jalur kabel.

Anda juga bisa mengganti modul remote yang kini sudah banyak dijual di variasi mobil, namun tentu saja dengan sedikit perubahan jalur kabel. Selanjutnya, Anda juga bisa menonaktifkan sensor getar saja tanpa mengutak-atik fungsi alarm sehingga bisa tetap bekerja.

Rabu, 03 Februari 2016

Oli Tetap Bening Justru Bahaya


Mengganti oli adalah salah satu perawatan reguler pada kendaraan, termasuk mobil pribadi. Saat oli diganti, maka oli tersebut haruslah kotor. Kekotoran inilah yang menandakan oli bekerja dengan baik.

"Oli yang bagus itu yang warnanya berubah, misalnya setelah 10 ribu km. Itu artinya oli benar-benar membersihkan komponen internal mesin," ujar Ichsan Adi Permana, instructor technical training PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Ichsan menambahkan, justru patut dicurigai jika oli tetap bening setelah digunakan sekian lama. Jika oli tetap bening, maka cairan tersebut sebetulnya tidak bekerja sebagaimana mestinya.

"Salah satu fungsi oli adalah membersihkan mesin. Kalau diganti oli masih bening, maka itu sebetulnya tidak cocok untuk mesin," terangnya.

Ichsan bertaruh, jika mesin yang olinya tetap bening setelah digunakan sekian lama, maka jika dibongkar kemungkinan kondisinya sangat kotor. "Jika komponen dibuka, saya yakin mesinnya kotor sekali," tambah Ichsan.

Untuk memilih oli mobil yang cocok, Ichsan menyarankan pengguna untuk mengikuti petunjuk yang ada di Buku Panduan atau menggunakan oli yang encer. "Trennya saat ini memang oli semakin encer. Ini dikarenakan komponen oli makin rapat," tutupnya.

Untung Rugi Lampu LED Pada Mobil


Seiring dengan perkembangan teknologi, lampu kendaraan pun juga mengalami perubahan. Saat ini, lampu utama mulai menggunakan teknologi light-emitting diode (LED).

Tak sedikit mobil yang telah memanfaatkan lampu LED. Kelebihannya, lampu jenis ini menjanjikan sinar yang lebih terang dan konsusi listrik yang rendah.

Selain itu, lampu LED juga diklaim punya lifetime yang lebih baik. Meskipun belum ada yang dapat memberikan kepastian dapat tahan betapa lama lampu tersebut.

Sebagai perbandingan, lampu halogen diklaim bisa bertahan hidup hingga 1.000 jam. Sementara HID bisa lebih dari itu, 2.000 jam. Semuanya untuk pemakaian normal.Diketahui, LED mengeluarkan sinar berwarna putih. Warna ini terlihat memberi penerangan yang baik dalam jarak tertentu. Namun di balik itu sebenarnya sinar putih lebih menyilaukan mata ketimbang sinar yang berwarna kekuningan.

"Selama sinar dipancarkan pada arah yang tepat, tidak akan masalah," ujar Dadi Hendriadi GM Technical Service PT Toyota-Astra Motor (TAM) di sela-sela Test Drive all new Fortuner di Yogyakarta, yang ditulis Sabtu (30/1/2016).

Tapi masalahnya, lanjut Dadi, mobil-mobil pada jenis SUV dan MPV terkadang ketinggian lampu yang kurang optimal. "Kondisi ini (membuat pemilik kendaraan) akan mengarahkan sinar lampu utama ke atas," imbuhnya.

Bila ini terjadi, otomatis arah lampu akan menggangu pandangan pengendara di depannya. "Makanya fitur auto leveling akan berguna dalam kondisi seperti ini," sebut dia.

Dikatakan, lampu LED pun punya kelemahan lain, khususnya ketika masa penggunaannya sudah habis. Meski hanya satu lampu yang mati, misal dalam rangkaian daytime running lights, kita tak bisa mengganti satu unit LED saja. "

Selasa, 02 Februari 2016

Cara Aman Parkir Di Tanjakan


Jika tidak berhati-hati saat memarkir, akan timbul kemungkinan mobil meluncur ke arah bawah dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk menghindari kemungkinan itu, ada empat tips yang bisa dipraktikkan, seperti dilansir dari Astraworld, Senin, 1 Februari 2016.

Yang pertama adalah pastikan mengaktifkan rem tangan dengan maksimal. Pada posisi parkir menanjak ataupun menurun, usahakan menarik lebih kuat tuas rem tangan.

Kemudian posisikan transmisi pada posisi gigi satu atau mundur (untuk transmisi matik pasang di posisi P).

Ketiga, belokkan roda depan ke sisi kiri atau kanan. Ketika parkir di tanjakan, putar roda depan hingga sisi bagian belakang salah satu roda depan menyentuh trotoar atau bidang yang lebih tinggi dari jalan.
Hal ini dilakukan, agar ketika rem tangan gagal berfungsi, posisi ban menjaga kendaraan  tidak bergerak, karena ditahan oleh trotoar tersebut.

Terakhir, ganjal roda depan dengan kayu atau batu. Jika lokasi parkir sangat terjal dan licin, tambahkan dengan ganjalan pada bagian roda depan dan belakang secara menyilang.
Misalnya, roda yang diganjal adalah roda bagian depan kiri dan bagian roda belakang kanan, agar posisi parkir mobil lebih aman.

Bahaya Pasang Relay Pada Lampu Mobil



Bagi sebagian orang, cahaya yang dihasilkan lampu besar (headlamp) mobil bawaan pabrik dirasakan masih kurang memuaskan.

Dilansir dari Astraworld, Senin, 1 Februari 2016, untuk membuat cahayanya lebih terang, biasanya pemilik mobil menambahkan relay pada rangkaian headlamp, memperbesar ukuran kabel dan menaikan daya lampu.

Namun, di balik penambahan tersebut, terdapat risiko yang harus dicermati. Sewaktu-waktu kabel rangkaian headlamp dapat terbakar akibat panas yang berlebihan pada kabel, relay atau soket lampu. Panas ini berasal dari arus yang besar yang diperlukan untuk menghidupkan headlamp dengan daya yang besar.

Untuk itu, guna penambahan rangkaian, perlu dibekali dengan komponen-komponen yang berkualitas, terutama pada kabel, relay, soket dan bohlam lampu.

Pemasangannya pun harus benar-benar rapi, kencang dan terbungkus dengan pengaman yang baik. Karena, posisi headlamp cukup rawan terkena percikan air hujan.

Penambahan rangkaian ini juga perlu mendapatkan perawatan rutin. Lakukan pengecekan rutin minimum tiga bulan sekali, untuk mengantisipasi terjadinya korsleting.

Segera lakukan pergantian atau perbaikan, apabila ditemukan kabel yang terkelupas, sambungan yang kendor atau bahkan meleleh. Tujuannya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terbakar atau meleleh.

Panas yang berlebihan pada kabel rangkaian headlamp juga mengindikasikan bahwa rangkaian tersebut tidak cukup kuat untuk dilalui arus listrik yang besar. Untuk mengantisipasinya, ganti rangkaian kabel dengan yang baru dan lebih berkualitas.

Penyebab Cat Motor Cepat Kusam




Cat motor kusam atau dekil tentu mengganggu penampilan kendaraan. Banyak orang mengasumsikan jika kendaraan yang bersih atau resik akan menggambarkan karakter si pemiliknya. Tak heran jika kemudian pemilik berusaha melakukan perawatan kendaraannya, termasuk dalam urusan cat sepeda motor.

Diketahui, ada beberapa faktor yang membuat cat motor kusam. Apa saja? Berikut seperti dilansir situs resmi Honda, Selasa 2 Februari 2016:

1. Panas dari terik matahari

Kejadian ini biasa terjadi dari penempatan parkir motor di tempat yang terbuka. Panas dari sinar matahari sangat berpengaruh pada pudarnya warna cat motor, apalagi parkirnya berlangsung lama sampai bejam-jam. Radiasi sinar ultraviolet (UV) yang ada di terik matahari mampu mendekonstruksi lapisan cat, yang mengakibatkan warna cat motor menjadi kusam, pudar, atau menguning.

Solusi:

Parkirkan motor kesayangan Anda di tempat yang teduh atau tertutup. Anda juga dapat menutupi motor dengan sarung motor yang kini banyak dijual di toko-toko aksesori sepeda motor.

2. Debu yang menumpuk

Debu yang terlalu lama melekat di bodi akan membuat daya kilap plastic semakin berkurang. Jangan anggap sepele, debu yang menebal di bodi motor dapat berakibat bodi motor cepat baret-baret. Partikel halus pengganggu yang hampir selalu hinggap di motor ini juga bisa membuat keindahan warna motor terganggu.

Solusi:

Luangkan waktu untuk mencuci motor kesayangan Anda. Jangan mengelap debu langsung dengan lap kering, karena lap kering hanya menyebabkan baret-baret tipis di permukaan bodi. Lebih baik lap dengan kain microfiber (kanebo) serta biasakan langsung membasuh debu dengan air supaya partikel lembut tersebut luntur dari bodi.

3. Terkena air hujan

Untuk daerah perkotaan, polusi udara bikin kondisi air hujan jadi makin asam yang akan berpengaruh ke warna cat motor. Air hujan mengandung zat asam nitrat (HNO3) yang dapat merusak lapisan pengkilap cat motor. Terlebih lagi zat ini dapat mempercepat proses korosi pada bagian logam, seperti  pada mesin dan sasis.

Solusi:

Memang sulit terhindarkan air hujan ini. Selalu bilas motor yang telah terkena air hujan dengan air bersih dan jangan sampai menundanya.